PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan merupakan perubahan ke arah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Usia lahir sampai dengan pra sekolah merupakan masa keemasan sekaligus dengan masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya, masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial, emosional, moral dan nilai-nilai agama, kognitif dan seni.
Keterampilan sosial-emosional pada anal usia dini akan menjadi pondasi bagi anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, peduli kepada orang lain, dan produktif.
BAB II
PEMBAHASAN
Kajian teoritis
Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Perkembangan sosial anak usia dini, yaitu perkembangan sosial emosional anak dari masa bayi hingga masa- masa awal sekolah dasar.
Perkembangan sosial emosional meliputi perkembangan dalam hal emosi kepribadian, dan hubungan interpersonal. Perkembangan sosial emosional berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak mempelajari nilai- nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat.
Kesiapan sosial emosional seorang anak merupakan faktor penting bagi keberhasilan pengembangan anak usia pra sekolah, keberhasilannya pada tahun- tahun awal di sekolah, bahkan keberhasilannya kemudian hari
Reaksi Dan Pola Emosional Pada Bayi
Keadaan psikologis pada masa bayi adalah pada masa lahir emosi tampak dalam bentuk sederhana hampir tidak terlihat, dapat bertambahnya usia berbagai reaksi emosional menjadi lebih dapat dibedakan dan emosional dapat ditimbulkan rangsangan. Ada dua ciri yaitu :
1.Emosi bayi sangat berbeda misalnya disertai oleh reaksi perilaku yang terlampau hebat bagi rangsangan yang menimbulkannya terutama dalam hal maram atau takut.
2.Emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan pada periode lain yang disebabkan karena kemampuan intelektual pada masa bayi sehingga mudah bereaksi terhadap rangsangan. Contohnya: bayi tidak mau masuk ke kamar dokter kalau kunjungan terakhir disuntik.
Pola emosional yang lazim pada bayi adalah kemarahan, ketakutan, rasa ingin tahu, dan kegembiraan.
Perkembangan Sosial Emosional Pada Masa Usia Pra sekolah
Dalam periode pra sekolah, anak mampu mengembangkan diri dengan berbagai orang dari berbagai tatanan, yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya. Perkembangan sosial biasanya dimaksudkan, sebagai perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan- aturan yang berlaku di dalam masyarakat dimana anak berada.
Perkembangan sosial diperoleh dari kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respon lingkungan terhadap anak, pada usia dua tahun anak- anak mulai memantapkan identitas dirinya dan selalu ingin menunjukan kemauan dan kemampuannya dengan berbagai pertanyaan. Tidak jarang pada saat tersebut anak- anak dinilai sebagai anak keras kepala.
Di usia ini anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut:
a.Berkembangnya konsep diri
b.Munculnya egosentris
c.Rasa ingin tahu yang tinggi
d.Imajinasi yang tinggi
e.Belajar menimbang rasa
f.Munculnya kontrol internal
g.Belajar dari lingkungannya
h.Berkembangnya cara berfikir
i.Berkembangnya kemampuan bahasa
j.Munculnya perilaku “buruk”
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian yang telah dikemukakan,dapat menarik kesimpulan bahwa: sejak bayi, seseorang sudah ada emosi yang tampak yang dapat ditimbulkan melalui rangsangan.
Perkembangan sosial-emosional diperoleh dari kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respon lingkungan terhadap anak.
Pada usia dini anak mengalami perubahan baik fisik dan mental dengan berbagai karakter.
Setiap perkembangan memiliki tahapan-tahapan yang mengikuti pola atau arah tertentu begitupun dengan perkembangan sosial-emosional.
Saran
Mengetahui pola dan reaksi sosial-emosional terhadap anak sangat penting untuk menjelaskan keterampilan emosi dan sosial karena anak akan memperoleh manfaat dari itu yaitu anak-anak dengan keterampilan emosional lebih bahagia, lebih percaya diri dan lebih sukses di sekolah, dan akan menjadi pondasi bagi anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, peduli pada orang lain.
Latar Belakang
Perkembangan merupakan perubahan ke arah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Usia lahir sampai dengan pra sekolah merupakan masa keemasan sekaligus dengan masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya, masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial, emosional, moral dan nilai-nilai agama, kognitif dan seni.
Keterampilan sosial-emosional pada anal usia dini akan menjadi pondasi bagi anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, peduli kepada orang lain, dan produktif.
BAB II
PEMBAHASAN
Kajian teoritis
Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Perkembangan sosial anak usia dini, yaitu perkembangan sosial emosional anak dari masa bayi hingga masa- masa awal sekolah dasar.
Perkembangan sosial emosional meliputi perkembangan dalam hal emosi kepribadian, dan hubungan interpersonal. Perkembangan sosial emosional berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak mempelajari nilai- nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat.
Kesiapan sosial emosional seorang anak merupakan faktor penting bagi keberhasilan pengembangan anak usia pra sekolah, keberhasilannya pada tahun- tahun awal di sekolah, bahkan keberhasilannya kemudian hari
Reaksi Dan Pola Emosional Pada Bayi
Keadaan psikologis pada masa bayi adalah pada masa lahir emosi tampak dalam bentuk sederhana hampir tidak terlihat, dapat bertambahnya usia berbagai reaksi emosional menjadi lebih dapat dibedakan dan emosional dapat ditimbulkan rangsangan. Ada dua ciri yaitu :
1.Emosi bayi sangat berbeda misalnya disertai oleh reaksi perilaku yang terlampau hebat bagi rangsangan yang menimbulkannya terutama dalam hal maram atau takut.
2.Emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan pada periode lain yang disebabkan karena kemampuan intelektual pada masa bayi sehingga mudah bereaksi terhadap rangsangan. Contohnya: bayi tidak mau masuk ke kamar dokter kalau kunjungan terakhir disuntik.
Pola emosional yang lazim pada bayi adalah kemarahan, ketakutan, rasa ingin tahu, dan kegembiraan.
Perkembangan Sosial Emosional Pada Masa Usia Pra sekolah
Dalam periode pra sekolah, anak mampu mengembangkan diri dengan berbagai orang dari berbagai tatanan, yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya. Perkembangan sosial biasanya dimaksudkan, sebagai perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan- aturan yang berlaku di dalam masyarakat dimana anak berada.
Perkembangan sosial diperoleh dari kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respon lingkungan terhadap anak, pada usia dua tahun anak- anak mulai memantapkan identitas dirinya dan selalu ingin menunjukan kemauan dan kemampuannya dengan berbagai pertanyaan. Tidak jarang pada saat tersebut anak- anak dinilai sebagai anak keras kepala.
Di usia ini anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut:
a.Berkembangnya konsep diri
b.Munculnya egosentris
c.Rasa ingin tahu yang tinggi
d.Imajinasi yang tinggi
e.Belajar menimbang rasa
f.Munculnya kontrol internal
g.Belajar dari lingkungannya
h.Berkembangnya cara berfikir
i.Berkembangnya kemampuan bahasa
j.Munculnya perilaku “buruk”
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian yang telah dikemukakan,dapat menarik kesimpulan bahwa: sejak bayi, seseorang sudah ada emosi yang tampak yang dapat ditimbulkan melalui rangsangan.
Perkembangan sosial-emosional diperoleh dari kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respon lingkungan terhadap anak.
Pada usia dini anak mengalami perubahan baik fisik dan mental dengan berbagai karakter.
Setiap perkembangan memiliki tahapan-tahapan yang mengikuti pola atau arah tertentu begitupun dengan perkembangan sosial-emosional.
Saran
Mengetahui pola dan reaksi sosial-emosional terhadap anak sangat penting untuk menjelaskan keterampilan emosi dan sosial karena anak akan memperoleh manfaat dari itu yaitu anak-anak dengan keterampilan emosional lebih bahagia, lebih percaya diri dan lebih sukses di sekolah, dan akan menjadi pondasi bagi anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, peduli pada orang lain.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
http://psikologi.or.id/
http://gudangmakalah.blogspot.com.
http://psikologi.or.id/
http://gudangmakalah.blogspot.com.
http://www.anneahira.com/psikologi-anak.
http://www.anakciremai.com/2009/04/makalah-ilmu-pendidikan-tentang.html
http://www.sekolahorangtua.com/2008/04/28/menghadapi-ledakan-emosi-anak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar