Menurut saya
film ini adalah film yang menggabungkan dua genre, yaitu action dan rama. Kata
”Serigala” mewakili action-nya dan kata ”Terakhir” yang menggambarkan rama. Tempat
shooting nya ada yang di Cilegon, Bandung, Bogor, Jakarta dan Depok...woww benar-benar
menggambarkan masyarakat menengah ke bawah... Saya suka tempat-tempatnya,
pemain-pemainnya, warnanya, juga ceritanya. Saya suka bagaimana mereka
menggambarkan kehidupan pemuda kampung yang liar dan penuh kebebasan,
seolah-olah di negara ini nggak ada itu yang namanya peraturan. Liar, bebas,
penuh semangat, dan, mantap. Pokoknya nonton ni film jadi ikut terpacu deh
emosinya.
Di dalam cerita ini ada persahabatan
yang tumbuh antara Ale (Fathir Muchtar), Jarot (Vino G Bastian), Lukman (Dion
Wiyoko), Jago (Dallas Pratama) dan Sadat (Ali Syakieb).
Persahabatan digambarkan menjadi persaudaraan. Memang benar demikian adanya seperti yang saya rasakan di kehidupan nyata : sahabat lebih bisa jadi saudara, dan saudara lebih erpotensi jadi musuh . Dan persaudaraan itu begitu merasuk dalam hati, tubuh, dan darah , sampai-sampai si Jarot (Vino Bastian) merelakan dirinya dipenjara lantaran membunuh musuh mereka, untuk melindungi Ale (Fathir Muchtar) yang hampir terbunuh.
Persahabatan digambarkan menjadi persaudaraan. Memang benar demikian adanya seperti yang saya rasakan di kehidupan nyata : sahabat lebih bisa jadi saudara, dan saudara lebih erpotensi jadi musuh . Dan persaudaraan itu begitu merasuk dalam hati, tubuh, dan darah , sampai-sampai si Jarot (Vino Bastian) merelakan dirinya dipenjara lantaran membunuh musuh mereka, untuk melindungi Ale (Fathir Muchtar) yang hampir terbunuh.
Tapi ya...
namanya juga manusia, ya. Ada sisi berani dan ada sisi pengecut dalam dirinya.
Entah apa alasannya, sehingga empat sahabat Jarot, termasuk Ale, sampai nggak
pernah mengunjungi selama dia dipenjara.
Dihasut Fatir (Reza
Pahlevi), Jarot jadi dendam sama empat sahabatnya yang menurut dia sudah bukan
sahabat, apalagi saudara. Kenapa begitu? Jarot rupanya kecewa, karena selama
dia dipenjara, nggak ada seorangpun yang satang berkunjung. Nah, karena dendam
itu tadi lah akhirnya Jarot memutuskan untuk bergabung dengan kelompok Naga
Hitam, yang jelas-jelas adalah musuh bebuyutan pemuda-pemuda kampungnya.
Begitu banyak
pertumpahan darah dalam film ini. Orang-orang terdekat, menjadi korban karena
dendam yang berlarut-larut dan nggak kunjung diselesaikan. Satu per satu sanak
saudara teraniaya, bahkan mati: bunuh diri dan terbunuh, termasuk mereka
ber-lima. Jarot dan Ale adalah dua terakhir yang bertahan. Namun mereka mati
juga saat sedang mengusahakan perdamaian.Namun kematian mereka ternyata nggak
juga menyelesaikan masalah. Dendam antara dua kubu itu masih akan terus
berlanjut sampai entah generasi keberapa.
"Di dunia
ini akan selalu ada kebaikan demikian juga kejahatan. Yang baik belum tentu
menang dan yang jahat belum tentu kalah. Kita adalah serigala untuk diri kita
sendiri. Selalu ada dendam yang harus dibalas, dan darah yang harus dibayar. Perang
tidak akan pernah selesai"
Jika kamu
membalas luka dengan kebaikan, lalu dengan apa kamu membalas kebaikan? Kamu
seharusnya membayar sebuah luka dengan keadilan, dan kebaikan dengan kebaikan.Makna
yang bisa diambil dari film ini adalah Persahabatan itu di atas segalanya dan
kesetiaan. Nyari 1000 musuh itu gampang, tapi kalo nyari 1 teman yang
bener-bener itu susaaah banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar